ANALISIS FAKTOR PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA SMP “X” DI SURABAYA MENGGUNAKAN SOCIAL COGNITIVE THEORY

Perilaku seksual seperti pacaran pada anak usia sekolah dan remaja telah banyak mengalami pergeseran nilai dan penyimpangan-penyimpangan karena disertai dengan aktivitas perilaku seksual yang dapat menyeret mereka melakukan hubungan seksual pranikah. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah diantaranya hubungan orangtua dan anak yang buruk, lingkungan pergaulan, terpapar media pronografi serta pemahaman tingkat agama (Seotjiningsih, 2004). Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang melatarbelakangi siswa SMP “X” di Surabaya dalam melakukan perilaku seks pranikah Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian adalah siswa-siswi SMP “X” di Surabaya kelas IX. Sampel penelitian 74 responden. Subyek ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunaka Regresi logistik Hasil Penelitian ini adalah pengetahuan cukup dan pengetahuan baik berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah risiko rendah dengan p value 0,012 dan 0,047. Sikap cukup dan sikap baik berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah risiko rendah dengan p value 0,001 dan 0,038. Self efficacy sedang dan self efficacy tinggi berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah risiko rendah dengan p value 0,003 dan 0,034. Pengaruh lingkungan keluarga sedang dan besar akan mempengaruhi perilaku seks pranikah risiko rendah dengan p value 0,002 dan 0,047. Pengaruh teman sebaya sedang akan berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah risiko tinggi dengan p value 0,048. Paparan media pornografi tinggi berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah risiko tinggi dengan p value 0,036 Kesimpulan dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan, sikap, self efficacy, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh teman sebaya dan paparan media pornografi mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja. Disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu pada variabel self regulation dan norma sosial